Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DNS Server with Debian

DNS atau Domain Name System, adalah sebuah server yang berfungsi menangani translasi penamaan host-host kedalam IP Address, begitu juga sebaliknya dalam menangani translasi dari IP Address ke Hostname/Domain. Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama lain dengan mengenali IP Address-nya, bukan domainnya. Akan tetapi, manusia jauh lebih sulit dalam mengingat angka-angka dibanding dengan huruf.

Contohnya saja, lebih mudah mana mengetikkan alamat ip 118.98.36.20 di browser dibandingkan dengan mengetik domain www.google.com saja? Tentunya lebih mudah mengingat yang www.google.com bukan? Untuk itulah DNS Server dibuat,dimana alamat IP akan diubah menjadi domain, begitu pula sebaliknya. Aplikasi DNS yang paling sering digunakan di debian adalah bind9

Prinsip Kerja DNS Server


Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar di atas, adapun prinsip kerjanya sebagai berikut:
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
  1. Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
  2. Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server  root server.
  3. Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database,  name server akan menghubungi server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :
 

1.       Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada web browser,  maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
2.       Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
3.       Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.  Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
4.       Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa  IP Address server cs.virginia.edu
5.       Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
6.       Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server cs.virginia.edu.
7.       IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.

Prosedur Instalasi DNS Server

Dari prompt linux kita ketikkan instruksi untuk melakukan instalasi paket bind9 sebagai berikut:
# apt-get install bind9

Terdapat 4 file yang digunakan untuk melakukan konfigurasi DNS Server. Adapun file tersebut adalah:
a)      /etc/resolv.conf
Digunakan untuk setting IP Domain Search dan nameserver
b)      /etc/bind/named.conf.default-zones
Digunakan untuk setting nama domain yang akan dibuat
c)       /etc/bind/db.tkj
Untuk setting forward (pemetaan dari nama domain ke IP Address)
d)      /etc/bind/db.192
Untuk setting reverse (pemetaan dari IP Address ke nama domain)
Untuk mengaktifkan servis DNS Server digunakan instruksi seperti di bawah ini
# /etc/init.d/bind9 restart  atau # service bind9 restart
Sedangkan untuk memastikan bahwa DNS Server sudah bekerja dengan baik, menggunakan instruksi:
# host nama_domain atau # host ip_address
# nslookup nama_domain atau nslookup ip_address
# dig nama_domain

Rangkuman

DNS merupakan sebuah layanan yang merubah permintaan dari alamat IP menjadi nama domain atau dari nama domain menjadi alamat IP. DNS muncul karena tidak semua orang bisa menghafal deretan angka seperti 202.132.97.84. Karena itulah DNS digunakan sehingga alamat 202.132.97.84bisa berubah menjadi alamat.com yang lebih mudah diingat.
DNS server bekerja sama satu sama lain, karena itu DNS server mempunyai 4 macam fungsi, yaitu sebagai master untuk menyimpan data mapping (terjemahan dari IP ke nama domain dan sebaliknya), lalu slave, sebagai cadangan dari tipe master, lalu forward, sebagai penerus permintaan, lalu sebagai caching untuk melakukan penyimpanan sementara terhadap permintaan yang sudah pernah dilakukan.
DNS bekerja pada port 53, dan melayani permintaan dari pengguna yang juga bekerja dengan protocol DNS. Pada sistem operasi Linux Debian, cara untuk mengatur DNS bisa dilakukan dengan menggunakan BIND9.
BIND9 merupakan penyedia DNS yang tergabung dengan paket Linux Debian (apabila saa instalasi dicentang DNS server), atau bisa diunduh dengan menggunakan manajer paket dari Debian. Yaitu dengan menggunakan apt-get install bind9.
BIND menyimpan konfigurasi utama di direktori /etc/bind. Ada beberapa file yang berhubungan dengan DNS di sana. File /etc/bind/db.root menyimpan informasi tentang DNS di seluruh dunia yang harus diatur dan diupdate secara berkala. File /etc/bind/named.conf.default-zones merupakan konfigurasi DNS utama di mana kita bisa menambahkan deskripsi mapping dan informasi lainya.
Sebuah domain bisa mempunyai sub domain. Sub domain ini digunakan untuk membuat SoC (Separation of Concers) atau pemecahan konsentrasi sehingga sebuah sistem teratur dan rapi. 

Posting Komentar untuk "DNS Server with Debian"